Agam-Jejak bang adek: Bang Adek itu panggilan sehari-hari dari salah satu korban bencana banjir lahar Galodo Nagari Bukik Batabuah.
Bang adek terjebak dalam mobil saat air bah yang menggila lalu dihanyutkan ke area persawan.
Dalam peristiwa hanyut itu bang Adek sempat memberikan informasi rekaman suara pada group pemuda di kamung itu.
“Pengumuman kepada pemuda yang terkait dalam group, aia sadang mangamuak di jambatan sangek luar biasa gadangnyo dan dorongan batu-batu gadang sangek kareh bunyinyo terdengar dalam jarak saratuih meter diharapkan kepada seluruh pemuda segera merapat ke lokasi” rekaman satu.
“Mohon bantuan saudara ambo dihanyuikkan dek aia galodo. Mohon bantuan ketua mohon bantuan kasadinyo” Rekaman dua
“Laa ilaha illallah waasyahadu anna muhammadarrasulullah Allahu akbar. Allahu akbar Muhammad rasullullah. Allahu akbar” Rekaman tiga.
Subhanallah sebuah pelajaran luar biasa seseorang mengucapkan kalimat tauhid di akhir hayatnya.
Sebagaimana sabda nabi “ Bagi siapa yang mengucapkan kalimat laa ilaha illallah di akhir hayatnya niscaya dia masuk syurga”
Lalu siapa bang Adek di mata istri, orang tua dan anak-anaknya.?
team detikjamgadang menelusuri rumah bang adek di kampung itu, Sabtu,(25/5/2024).
Dirumah ada ibu, istri dan anak-anaknya.
Istrinya bernama Ratna menuturkan prilaku bang Adek. “ Saya ti selalu disuruh mandiri, jadi kalau tak ada dia suatu saat bisa mandiri” katanya bertutur.
“Bang adek itu orangnya selalu peduli, suka membantu, penyayang, tegas, cepat tanggap. Bahkan sedang tidur sekalipun bila ada khabar dia pasti langsung loncat ke lokasi kejadian” Papar Ratna istrinya.
OiBang adek yang juga ketua keamanan di kampung itu. Selalu aktif dalam berbagai kegiatan dimasyarakat. “Bahkan untuk potong sapi qurban pun dia yang ditunggu orang” Katanya.
“Dia selalu bilang pada saya kalau sudah azan tu, cepat sholat. Begitupun pada anak-anak” Kata Ratna sambil haru bercerita dekat ibu mertuanya.
Ketika ditanya apa keanehan sikap bang adek yang tidak biasa.
“Akhir-akhir ini dia sering keluar malam Pak. Jadi jarang di rumah. Seakan kita sudah di biasakan tidak dekat. Itu cuma Pak yang lain tidak ada “
Sedangkan ibuk Syamsiar ibu dari almarhum juga menyampaikan singkat “Dia itu sangat gigih, anak baik, cita-citanya tu ingin jadi polisi tapi nggak kesampaian karena ibu nggak punya duit“ tutur buk syamsiar.
Kepergian bang adek meninggalkan tiga orang anak dan satu orang istri. Satria erlangga 15 tahun,Farel Dwi erlangga 11 tahun
Muhammad andika perkasa 15 bulan. Sementara anak-anak bang adek terlihat sedih namun tidak terlihat terlalu terpukul karena memang sudah dilatih untuk selalu rajin sholat,sekolah dan hidup mandiri pada anak-anaknya.
Dalam kesempatan itu kami juga diperlihatkan foto pernikahan dengan usia pernikahan 16 tahun.
Di penghujung cerita buk Ratna mengucapkan maaf pada semua pihak “ Saya menyampaikan permohonanaaf untuk semuanya jika semasa hidup almarhum ada salah, semoga almarhum dilapangkan kuburnya. Itu saja “ Pungkasnya.
Semoga menjadi pelajaran dan hikmah buat kita bersama.
Posting Komentar