Program Kampung Zakat merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat desa melalui dana zakat yang dikelola secara profesional dan transparan.
Program ini digerakkan secara bersama oleh Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan lembaga amil zakat nasional (Laznas) provinsi dan kabupaten/kota serta pemerintah daerah.
Adapun untuk propinsi Sumatera Barat Kampung Zakat di tetapkan di Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.
Menuju persiapan launching maka di adakanlah pertemuan dan ramah tamah antara berbagai Stakeholder dengan masyarakat dilokasi kampung zakat kemaren, Senin (7/10/2024) bertempat di Kantor Walinagari Ampalu.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Agama RI Bidang Zakat dan Wakaf, Nur Kumala Dewi, yang juga berperan sebagai pendamping program Kampung Zakat Pusat.
Selain itu, hadir pula Walinagari Ampalu Asrizal, perwakilan Forum Zakat (Foz) Sumbar, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang diwakili oleh Kabag Kesra Sukryaldi Arlen, Kepala Baznas Kabupaten Lima Puluh Kota, dan para undangan lainnya.
Walinagari Ampalu, Asrizal, menjelaskan bahwa Nagari Ampalu memiliki potensi ekonomi yang kuat dari sektor pertanian, perkebunan, dan kerajinan, seperti tenun. “Dengan adanya Kampung Zakat ini, kita berharap dapat membina UMKM lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Asrizal.
Nur Kumala Dewi, perwakilan Kementerian Agama RI Bidang Zakat dan Wakaf, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam meningkatkan perekonomian umat. "Tahun 2024, kita memiliki 118 Kampung Zakat di 26 provinsi, jumlah ini meningkat dari sebelumnya hanya 38, kita nanti akan bentuk apesifikasi kampung zakat dibwrnagai daerah sehingga nanti kita akan memiliki keahlian yang beragam. Misalnya dikampung kita ini apakah nanti cabe atau tenun" Paparnya.
Sementara itu Pemerintah Daerah Lima Puluh Kota, melalui Kabag Kesra Sukryaldi Arlen, menyatakan kesiapannya untuk mendukung pembinaan Kampung Zakat. "Kami siap bekerja sama demi meningkatkan taraf hidup masyarakat di Lima Puluh Kota," ucapnya.
Masyarakat juga menyambut hangat kehadiran kampung zakat ini. Selain sosialisasi program team Forum Zakat (FOZ) Sumbar juga menyalurkan beras sebanyak 2 Ton dan 25 picis Quran.
Zulfamiadi, pendiri LAZ Ashpen, juga menyoroti pentingnya tanggung jawab dalam mengelola zakat.
"Menjadi pengelola amil zakat adalah amanah yang besar, harus dipertanggungjawabkan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat," katanya. Ia berharap program Kampung Zakat ini mampu membimbing para mustahik untuk menjadi muzaki, sehingga manfaat zakat dapat dirasakan secara luas dan tepat sasaran.
Dengan adanya sinergi berbagai pihak dalam program Kampung Zakat ini, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam pemberdayaan ekonomi umat, khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota, pungkasnya.
Pewarta:Z.R.Sampono
Posting Komentar