Adapun Kedatangan mereka bertujuan untuk mempererat silaturrahmi serta memberikan pembinaan kepada lembaga tersebut. Selain itu, mereka juga mengadakan edukasi mengenai Zakat dan Wakaf, yang kali ini disampaikan melalui podcast Ashpen yang beralamat di Jalan Tabek Tuhua Kelurahan Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Yufrizal dalam kesempatan ini juga menekankan pentingnya sinergi antar lembaga zakat dan wakaf dalam mewujudkan pembangunan sosial yang berkelanjutan. Ia berharap agar seluruh pihak dapat bersama-sama bergerak untuk memaksimalkan potensi zakat dan wakaf dalam menciptakan perubahan yang signifikan di masyarakat.
"Kedepan kita harus berkolaborasi dalam membangun peradaban melalui zakat dan Wakaf. Zakat adalah pemberian sementara yang melepaskan penerima manfaat dari kebutuhan jangka pendek seperti sembako, uang sekolah, biaya berobat sehingga penerima zakat itu terbatas dan tertentu orangnya." Katanya.
"Sementara Wakaf itu penerima mamfaatnya lebih luas dan tidak terbatas bahkan para Wakif (orang yang berwakaf) pun dapat menikmati dari harta wakafnya."
Yufrizal menambahkan " Kami pernah pergi melihat salah satu rumah sakit Wakaf di pulau Jawa. Seorang bapak sembuh dari kebutaan sehingga dia bisa bekerja kembali memenuhi kebutuhan keluarganya, coba bayangkan betapa besar mafaat dari Wakaf itu sendiri. Maka untuk itu kita mengajak ummat untuk bersemangat bersama menghidupkan mamfaat dari harta Wakaf apalagi Sumbar tepatnya kota Padang dinobatkan salah satu kota Wakaf di Indonesia "pungkasnya.
Sementara itu Dr. Muslimah juga menambahkan bahwa orang yang cerdas dalam beramal pasti mereka berwakaf " Wakaf itu seperti mesin pahala, dia akan bergerak otomatis untuk menghasilkan pahala. Makanya kalau kita lihat sejarah Wakaf di zaman Rasulullah dan para sahabat seperti Wakaf kebun qurma yang sudah produktif dan juga Wakaf sumur itu kan manfaatnya luar biasa" Ujarnya.
Muslimah menambahkan agar Wakaf itu dapat dikelola oleh nazir secara profesional dan produktif perlu nazir yang kompeten. " Nazir berkompeten mesti tersertifikasi agar dapat amanah dan profesional, mereka harus terdaftar di Badan Wakaf Indonesia sehingga harta Wakaf bisa terpantau" Pungkasnya.
Sementara itu zulfamiadi pembina Ashpen merasa istimewa dengan kunjungan tersebut " Kita merasa tercerahkan dengan kedatangan pak Kabid bersama buk Muslimah apalagi di saat diterangkan tentang potensi Wakaf yang luar biasa untuk kesejahteraan ummat. Insya Allah Ashpen akan ikut berpatisipasi mengambil bahagian perjuangan Wakaf ini. Sesuai visi kita menjadi jembatan kebaikan untuk bisa saling menguatkan" Imbuhnya.
.
Posting Komentar