PONPES MODERN DINIYYAH PASIA HAFLAH TAKHRIJ IMTIYAZ GENERATION KE-28
Sabtu dan Ahad 12&13 April adalah hari bersejarah dalam agenda tahunan haflah takhrij di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia atau yang dikenal bagi masyarakat umum sebagai hari perpisahan bagi siswa yang telah menamatkan pendidikannya di tempat mereka menimba ilmu.
Haflah Takhrij yang dilaksanakan selama dua hari (hari Sabtu khusus santri dan hari Ahad untuk santri wati) menyisakan kenangan yang indah untuk diukir. Imtiyaz yang berarti sebuah keistimwaan adalah nama yang dipilih untuk alumni ke-28 ini. Imtiyaz juga adalah singkatan dari al-Iman wa Al-Taqwa Wa Al-Fauz ( Iman, Taqwa dan Kemenangan). Dalam bahasa Inggris, Imtiyaz adalah singkatan dari Islamic Generation Who Has Affability and Blaze of Struggle (Generasi islam yang memiliki keramahan dan semangat juang). Hanya dengan iman dan taqwa kita akan memperoleh kemenangan. Demikian yang menjadi motto hidup mereka.
Imtiyaz bukan hanya sekedar nama untuk dipuji karena keindahan namanya namun di balik nama ini ada doa yang tertanam bahwa mereka akan memberikan yang terbaik sesuai dengan apa yang diharapkan dari nama ini. Doa saja tidak cukup untuk membuktikannya. Kesungguhan mereka diakui oleh guru-guru yang mendidik mereka. Ketika ujian akhir sudah semakin dekat di depan mata, ustaz dan ustazah yang berada di asrama melihat dengan mata kepala mereka sendiri mereka belajar dengan sungguh-sungguh hingga larut malam. Setiap sudut asrama dan masjid mereka mengulang pelajaran untuk mempersembahkan nilai terbaik untuk kedua orang tua mereka. Hasilnya terbukti sebanyak 10 orang generasi mereka memperoleh nilai mumtaz (nilai asli, bukan nilai tambahan). Dua orang dari santri dan delapan orang santri wati. Begitu cantik dan rapinya Allah Yang Maha Sempurna menyusun semua ini. Dua Puluh Delapan adalah urutan generasi mereka di PPM Diniyyah Pasia. Jika ditambahkan dua dan delapan menjadi sepuluh. MUMTAZ !
Terbaik pertama diraih oleh Syakila Khairiya Erisa Putri dengan rata-rata nilai 96,3. Sebuah pencapaian terbaik yang pernah diraih oleh alumni PPM Diniyyah Pasia. Putri kedua dari pasangan bapak Eri Afrianto dan ibu Gusmissari S.Ap ini adalah santri wati terbaik sejak dibangku kelas satu. Selain menjadi juara kelas sejak kelas satu, santri wati yang sering disapa dengan panggilan “Ela’’ ini juga sering mengikuti berbagai kompetisi di bidang tahfiz, Olimpiade Bahasa Arab dan Pidato Bahasa Arab dari tingkat kecamatan hingga tingkat nasional.
Ela tidak hanya mendapatkan peringkat terbaik, namun juga diberi kepercayaan oleh teman-temannya sebagai ketua marhalah atau ketua angkatan Imtiyaz Generation. Dalam kata sambutannya, selain ucapan terima kasih pada guru dan kedua orang tua, Ela tidak lupa berpesan kepada teman-temannya bahwa cikal bakal nama “Imtiyaz” adalah nasehat dari bapak Pimpinan “Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, maka jadilah yang berbeda (berbeda pada hal yang positif). Jadikan iman dan taqwa sebagai tools untuk mencapai tujuan mereka, yaitu alfauz (kemenangan). Kata sambutan ini mendapat tepukan gemuruh yang memenuhi ruangan aula kampus 3 PPM Diniyyah Pasia.
Ustazah Nofri Yeni, S.S, M.MLS yang menjadi guru sekaligus wali kelas Ela sudah menduga bahwa Ela akan mendapat nilai terbaik dalam haflah takhrij ini meskipun Ela juga sering bersaing dengan teman sekelasnya Rohadatul Aisy. Bagaimanapun keduanya sangat layak untuk bersanding di atas pentas bersama kedua orang tua mereka menerima “reward” atas usaha yang telah mereka lakukan sejak mereka di kelas satu.
Kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh ustazah Nofri Yeni namun juga dirasakan oleh bapak Pimpinan Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc, unsur pimpinan dan seluruh guru. Tentunya kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan adalah dari kedua orang tua. Bahkan ada di antara wali santri yang tidak berhenti menahan air mata bahagia melihat anaknya mendapatkan predikat mumtaz ini. Segala lelah dan doa yang dipanjatkan siang malam terbayar sudah dengan hasil ini.
Pemimpin Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Buya Drs. H. Nawazir Muchtar Lc, pada hari Sabtu dan Ahad bertepatan dengan tanggal 12 dan 13 April 2025 telah mewisuda sebanyak 104 santri dan santriwati dalam acara Haflatut Takhrij kelas VI KMI dengan nama marhalah Imtiyaz ( Iman Taqwa wal Fauz ) di Aula Kampus III Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia. Haflatut Takhrij tahun ini berjalan dengan baik dan di penuhi tepuk tangan meriah dari majlis guru, wali santri/wati serta tamu undangan saat mendengarkan pengumuman pengukuhan alumni , 10 orang meraih prediket kelulusan mumtaz (istimewa ) dua santri dan 8 santriwati, 29 orang meraih Prediket kelulusan Sangat Baik , 32 orang meraih prediket kelulusan baik dan selebihnya meraih meraih prediket kelulusan Cukup.
Perjuangan panjang para santri/wati PPM Diniyyah Pasia, selama 6 tahun belajar mengasah diri mencari pendidikan dan membaca pola kehidupan, menghadapi ujian demi ujian dengan segala tantangan dan rintangan, mengalami proses pendidikan semenjak kelas 1 KMI sampai kelas VI KMI, mulai duduk kelas VI mereka telah diberi motivasi oleh wali kelas dan majlis guru, untuk menghadiahkan sesuatu yang berharga untuk kedua orang tua dan majelis guru, mereka menyepakati untuk mengejar harapan dan cita-cita dengan nama angkatan kelas VI Imtiyaz ( istimewa atau sempurna ), kegiatan demi kegiatan mereka lalui sebagai kelas VI KMI seperti Rihlah iqtshadiyyah ( Studi Tour ) ke beberapa home Industri di Payakumbuh, Tour ke Pulau mande dan Pantai Carocok di Pesisir Selatan, pada pertengahan bulan Desember 2024 mengikuti Ujian Akhir KMI tahap I, mengikuti ujian Amaliatut Tadris ( Praktik Mengajar) dengan dua bahasa pengantar Arab dan Inggris, selanjutnya ujian lisan dan praktik Ibadah, Hafalan Qur’an, bahsa Arab dan bahasa Inggris, dilanjutkan dengan ujian akhir KMI tahap II disambung dengan pemeriksaan kitab-kitab , catatan dan latihan dari kelas 1. Dibulan Ramadhan Maret 2025 mengikuti ujian Akhir madrasah.
Tiada perjuangan tanpa pengorbanan, demi pendidikan rela berpisah dengan orang dan keluarga, demi membela nama imtiyaz, siang malam membawa kitab dan catatan, tidak peduli dengan dingin dan lebatnya hujan dan malam, tidak peduli dengan panas cahaya matahari dan bahkan tidak peduli kurang makan ataupun tidur, Yang terbayang bagi mereka mengukir sejarah menjadi kelas VI yang paling banyak mumtaznya, akhirnya kita sepakat bahwa proses tidak pernah mengkhianati hasil dengan semboyan man jadda wajada mereka berhasil menorehkan tinta emas 10 % meraih nilai mumtaz.
Imtiyaz hari ini adalah gambaran imtiyaz hari esok, sekali imtiyaz tetap imtiyaz , imtiyaz dalam Aqidah ahlu sunnah wal jamaah, imtiyaz dalam beribadah, imtiyaz dalam akhlak karimah, jadilah yang istimewa untuk agamamu, dirimu, orang tuamu, almamatermu, teman-temanmu, bangsamu dan negaramu. Doa kami majelis guru PPM Diniyyah Pasia serta warga besar PPM Dinyyah menyertai setiap langkah kakimu untuk melanjutkan imtiyaz berikutnya. Amin amin amin ya rabbal alamin. KMI
Posting Komentar